IMPLEMENTASI ETIKA DI ERA GLOBAL DIGITALISASI

 


Berbicara tentang implementasi etika di era globalisasi, berarti berbicara tentang bagaimana seseorang, sekelompok orang, atau suatu masyarakat tertentu dapat menata dirinya agar siap mengimplementasikan segala tindakannya sesuai dengan etika yang dapat diterima di berbagai lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, tetangga, organisasi, masyarakat, sampai pada lingkungan di lingkup nasional maupun internasional. 

Setiap orang menyadari bahwa dalam menjalani kehidupannya mereka diberi kebebasan untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk. 
Umumnya mereka mentaati aturan yang diwariskan oleh orang tua, leluhur, nenek moyang mereka dan juga amat patuh pada hukum alam, aturan-aturan, baik tertulis maupun tidak seperti aturan masyarakat modern sekarang ini yang sarat dengan prosedur dan birokrasi yang berliku dan berjenjang. 

Mereka menyadari bahwa berperilaku menyimpang dari aturan akan berakibat buruk dan mungkin fatal. Dalam situasi seperti ini seseorang, sekelompok orang atau suatu masyarakat tertentu dalam melakukan tindakan harus dipikirkan akibatnya dan siap untuk mempertanggungjawabkan segala tindakan yang dipilih sebagai hasil keputusannya. Seseorang, sekelompok orang, atau suatu masyarakat tertentu dalam melakukan suatu tindakan, sebenarnya banyak pihak yang memberikan kontribusi apakah itu orang tua, saudara, guru, teman, adat istiadat dan tradisi, ingkungan sosial, tokoh agama, pemerintah, pemimpin, pelbagai ideologi, dll. Kontribusi yang mereka berikan bisa dalam bentuk kontribusi kesalahan atau kontribusi kebenaran. Dengan demikian etika dipandang sebagai sarana orientasi bagi usaha manusia bagaimana seharusnya hidup dan bertindak.

Etika membantu seseorang, sekelompok orang atau masyarakat untuk mencari orientasi. Tujuannya agar seseorang, sekelompok orang atau masyarakat tersebut tidak hidup dengan cara ikut-ikutan saja terhadap pelbagai pihak yang mau menetapkan bagaimana seharusnya hidup, melainkan agar dapat mengerti dan memahami mengapa harus bersikap sesuai kepribadiannya. Etika membantu seseorang, sekelompok orang dan masyarakat tertentu agar mampu mempertanggungjawabkan kehidupannya. Dengan demikian, etika berusaha untuk mengerti mengapa, atau atas dasar apa seseorang, sekelompok orang atau masyarakat harus hidup menurut norma-norma tertentu.

Mengapa Implementasi Etika Pada Era Globalisasi Diperlukan
 1) Gaya Hidup Masyarakat di era Global Mengalami Perubahan 

Adanya fenomena di era global yang mewarnai keragaman masyarakat. Masyarakat di era global hidup dalam lingkungan yang sangat beragam, Di Indonesia misalnya, keragaman masyarakat sangat terlihat dengan munculnya bergai suku baik yang terdapat di Indonesia, maupun berbagai suku bangsa di dunia pada suatu tempat tertentu yang tentunya diwarnai dengan berbagai adat istiadat, sistem nilai, kebiasaan, karakter, gaya hidup dan lain sebagainya. Konsekuensinya, setiap hari setiap anggota masyarakat bertemu dengan orang-orang dari berbagai karakter, dengan sekian banyak pandangan moral yang mungkin saja saling bertentangan. Pergeseran dinamika kehidupan masyarakat terutama pada masyarakat perkotaan memberi pengaruh pada tuntutan pemenuhan kebutuhan hidup,  gaya hidup, persaingan yang semakin ketat, pola hidup mewah, bergaya hidup konsumtif yang menyebabkan melemahnya komitmen pribadi dalam melaksanakan etika, dan dampaknya adalah pada penyimpangan perilaku dalam melaksanakan pekerjaan seperti manipulasi, korupsi, tidak taat aturan, tidak disiplin, tidak menghormati hak orang lain, tidak adil dan sejenisnya. Fakta-fakta inilah sebetulnya yang melatarbelakangi perlunya etika diimplementasikan secara proporsional pada era globalisasi. 2) Terpaan Komunikasi di Era Global Membawa Pengaruh Sangat Luas Tidaklah dapat dielakkan bahwa setiap orang mendapat terpaan komunikasi dimulai dari terpaan komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi massa, komunikasi lintas budaya yang tanpa batas, sehingga hantaman kekuatan dapat mengenai semua segi kehidupan dan terasa sampai ke segala penjuru tanah air, bahkan lebih jauh lagi sampai ke pelosok-pelosok dunia yang paling terpencil, seolah tak ada dimensi kehidupan yang tidak terkena kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi media massa misalnya, tidak terasa telah memberikan dampak yang luar biasa diberbagai kehidupan masyarakat tidak saja pada masyarakat perkotaan, tapi juga pada masyarakat pedesaan. Dampak yang muncul tidak saja positif tapi juga bisa negatif. Dapat diamati, didengar, dilihat, dibaca diberbagai media massa, baik cetak maupun elektronik tentang berbagai peristiwa kriminal yang hampir terjadi dimana-mana, kasus pembunuhan, perkosaan, pelecehan seksual, perampokkan, pencurian dsb. Belum lagi para peminat media massa disuguhi berbagai kasus penyimpangan perilaku dalam melaksanakan profesi ataupun pekerjaannya, seperti keadaan perbankan, ditemui beragam korupsi, manipulasi jutaan, milyaran, bahkan trilyunan rupiah di beberapa bank milik pemerintah dan swasta. Pemerintah dirugikan dan nasabah bank stress. Manipulasi, korupsi di beberapa pembangunan proyek pemerintah. Pelayanan beberapa oknum pemerintah yang merugikan masyarakat banyak. Beberapa pengembang perumahan palsu yang membawa kabur milyaran rupiah dan menyebabkan nasabah menjadi stress. Pembajakan kaset, buku, ketidakjujuran iklan produk, pemalsuan/peniruan merk oleh beberapa oknum pebisnis, pengusaha yang merugikan petani kecil. Penerimaan pegawai di beberapa kantor pemerintah yang menggunakan uang pelicin, pegawai yang tidak taat pada aturan dan sebagainya. Dalam konteks ini seseorang, sekelompok orang atau suatu masyarakat tertentu diharapkan sanggup untuk mengambil sikap yang dapat dipertanggungjawabkan. Konsekuensinya, etika dalam era globalisasi dipandang perlu diimplementasikan secara proporsional untuk dapat membantu masyarakat agar tidak kehilangan orientasi serta dapat membedakan antara segi-segi kehidupan mana yang boleh berubah dan mana yang harus tetap dilestarikan.
2) Terpaan Komunikasi di Era Global Membawa Pengaruh Sangat Luas Tidaklah dapat dielakkan bahwa setiap orang mendapat terpaan komunikasi dimulai dari terpaan komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi massa, komunikasi lintas budaya yang tanpa batas, sehingga hantaman kekuatan dapat mengenai semua segi kehidupan dan terasa sampai ke segala penjuru tanah air, bahkan lebih jauh lagi sampai ke pelosok-pelosok dunia yang paling terpencil, seolah tak ada dimensi kehidupan yang tidak terkena kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi media massa misalnya, tidak terasa telah memberikan dampak yang luar biasa diberbagai kehidupan masyarakat tidak saja pada masyarakat perkotaan, tapi juga pada masyarakat pedesaan. Dampak yang muncul tidak saja positif tapi juga bisa negatif. Dapat diamati, didengar, dilihat, dibaca diberbagai media massa, baik cetak maupun elektronik tentang berbagai peristiwa kriminal yang hampir terjadi dimana-mana, kasus pembunuhan, perkosaan, pelecehan seksual, perampokkan, pencurian dsb. Belum lagi para peminat media massa disuguhi berbagai kasus penyimpangan perilaku dalam melaksanakan profesi ataupun pekerjaannya, seperti keadaan perbankan, ditemui beragam korupsi, manipulasi jutaan, milyaran, bahkan trilyunan rupiah di beberapa bank milik pemerintah dan swasta. Pemerintah dirugikan dan nasabah bank stress. Manipulasi, korupsi di beberapa pembangunan proyek pemerintah. Pelayanan beberapa oknum pemerintah yang merugikan masyarakat banyak. Beberapa pengembang perumahan palsu yang membawa kabur milyaran rupiah dan menyebabkan nasabah menjadi stress.
Pembajakan kaset, buku, ketidakjujuran iklan produk, pemalsuan/peniruan merk oleh beberapa oknum pebisnis, pengusaha yang merugikan petani kecil. Penerimaan pegawai di beberapa kantor pemerintah yang menggunakan uang pelicin, pegawai yang tidak taat pada aturan dan sebagainya. Dalam konteks ini seseorang, sekelompok orang atau suatu masyarakat tertentu diharapkan sanggup untuk mengambil sikap yang dapat dipertanggungjawabkan. Konsekuensinya, etika dalam era globalisasi dipandang perlu diimplementasikan secara proporsional untuk dapat membantu masyarakat agar tidak kehilangan orientasi serta dapat membedakan antara segi-segi kehidupan mana yang boleh berubah dan mana yang harus tetap dilestarikan. 

3) Globalisasi dapat Mengancam Memudarnya Sistem Nilai Masyarakat Pada Segala Aspek Kehidupan

 Era globalisasi dapat mewarnai perubahan masyarakat yang terjadi dalam segala aspek kehidupan. Secara hakiki perubahan tersebut dapat pula memudarkan sistem nilai di segala sendi kehidupan baik dalam konteks budaya, politik, ekonomi, sosial, agama, dan pendidikan di Indonesia. Segala aspek kehidupan ditantang untuk dapat mengendalikan pengaruh perubahan yang mengarah pada sisi negatif dan sebaliknya harus pandai memilih sistem nilai mana yang dapat memberikan pengaruh positif. Tidaklah mengherankan bahwa proses perubahan yang terjadi dipergunakan oleh berbagai pihak untuk mengambil peluang yang dapat menguntungan dirinya tanpa menghiraukan kerugian yang diderita orang lain. Dalam konteks ini, etika diperlukan untuk menghadapi berbagai benturan yang dapat mempengaruhi penilaian seseorang, sekelompok orang, atau masyarakat tertentu secara objektif. Etika juga membantu agar seseorang, sekelompok orang, atau masyarakat tertentu untuk tidak naif dan tergoda oleh segala pandangan baru yang belum tentu benar dan sesuai dengan kepribadian, tetapi juga jangan menolak sistem nilai hanya karena baru dan belum terbiasa. Etika juga diperlukan untuk menemukan dasar kemantapan agar seseorang, sekelompok orang, atau masyarakat tertentu mau berpartisipasi tanpa takut-takut dan tidak menutup diri dalam semua dimensi kehidupan masyarakat yang sedang mengalami perubahan. 

4 Implementasi Peran Etika Bagi Penyandang Profesi, Bisnis, Dan Komunikasi Di Era Globalisasi 
1) Implementasi Peran Etika Bagi Penyandang Profesi di Era Globalisasi
 a. Etika membuat Penyandang Profesi Bertanggungjawab terhadap Profesinya 
    Setiap orang dalam menjalankan profesinya dituntut untuk selalu memiliki sikap bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan terhadap hasilnya. Profesi, di era global diharapkan bekerja sebaik mungkin dengan standar di atas rata-rata dan hasil yang optimal. Tentu saja tugas yang dijalankan menyandang beban pada potensi dan kompetensinya sebagai profesional yang harus siap bersaing secara profesional antar profesi sejenis ataupun lintas profesi dari berbagai negara yang mungkin saja menjalankan profesinya atau mencari mata pencahariannya di negara kita. Diandaikan mereka yang berasal dari negara lain lebih profesional dan segala pekerjaan yang dilaksanakan penuh pertimbangan dan dapat dipertanggungjawabkan secara profesional pula, maka para profesional dari negara Indonesia yang kalah bersaing, tidak sedikit mengambil jalan pintas untuk menghalalkan segala cara agar dapat memenangkan persaingan tanpa dilandasi ketrampilan dan keahlian yang handal dan prima. Dalam keadaan seperti ini mulailah mereka mengabaikan etika bahkan secara sengaja melanggarnya. Akibatnya citra penyandang profesi dari negara kita di mata internasional sangat buruk dan tidak terpercaya. Tentunya hal ini akan memberikan dampak yang negatif tidak saja bagi dirinya tapi juga merugikan kepentingan orang lain. 

Berikut dinyatakan bahwa : Setiap orang yang mempunyai profesi tertentu diharapkan selalu memiliki sikap bertanggung jawab dalam dua arah, yakni :
 1) terhadap pelaksanaan pekerjaan dan terhadap hasilnya, 
 2) terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain dan masyarakat pada umumnya (Keraf, 1993 : 49-50)

Agar para penyandang profesi bekerja profesional dan menghasilkan sesuatu yang kualitasnya baik, maka prinsipnya adalah harus memperhatikan mutu dari keterampilan dan keahlian yang diaplikasikannya. Dengan kata lain, menjalankan sebuah profesi mengandung tuntutan agar hasilnya bermutu. Mutu ini mempunyai beberapa segi, yakni : harus mengusahakan agar para profesional di era global menguasai tugas dengan sebaik-baiknya dan berkompeten. Selain itu, juga harus secara terus menerus meningkatkan penguasaan atas profesi yang dijalankan. Cara bekerja para profesional harus efisien dan efektif. Hasil pekerjaan sekurang-kurangnya sesuai dengan harapan pemakai/orang yang memanfaatkan atau menggunakan jasanya, tetapi tetap diusahakan agar selalu sempurna dan proporsional sesuai dengan profesinya. Jelas di era global, peran etika bagi penyandang profesi merupakan aspek yang sangat penting dalam rangka membatasi pelanggaranpelanggaran yang peluangnya sangat tinggi di era globalisasi ini.

 
b. Etika membuat Penyandang Profesi di Era Global konsekuen Menerapkan Keadilan 
Prinsip keadilan menuntut seorang profesional untuk memberikan kepada siapa saja yang menjadi haknya ( Keraf 1993:50)

Dalam rangka pelaksanaan sebuah profesi, tuntutan itu berarti bahwa dalam menjalankan profesinya setiap profesional tidak boleh melanggar hak orang lain, atau pihak lain, lembaga atau negara. Sebaliknya, profesional perlu menghargai hak-hak orang lain itu, sebagaimana ia sendiri mengharapkan agar pihak lain menghargai haknya serta hak kelompok atau perusahaan yang diwakilinya. Karena itu, jika seorang profesional tahu bahwa pelaksanaan profesinya akan melanggar hak orang atau pihak lain, maka dia harus menghentikan tindakan itu. 

Di era global, kompleksitas dan variasi serta saling ketergantungan, saling membutuhkan dalam menangani satu pekerjaan semakin menonjol. Oleh karenanya, setiap profesional harus dapat menjalin kerjasama dengan berbagai kalangan yang akan berhubungan dengan organisasinya. Namun, tidak sedikit penyandang profesi menyalahgunakan kedudukan dan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Seringkali kedudukan dan kepercayaan pimpinan yang diberikan kepadanya dimanfaatkan secara keliru untuk menguntungkan diri sendiri bahkan dalam bentuk memperkaya diri. 
Pihak-pihak yang akan membina hubungan dengan perusahaan dimana ia bekerja akan diterima dengan baik dan ramah jika menguntungkan dirinya, sementara itu pihak-pihak yang dianggap tidak memberikan keuntungan tidak dilayani dengan baik. Dalam konteks ini, jelas terdapat konsep ketidakadilan yang telah dilakukannya yang pada gilirannya gejala semacam ini tidak saja berlaku pada perusahaan-perusahaan swasta tetapi juga dikantor-kantor pemerintah pun berlaku tindakan-tindakan serupa. Dalam keadaan seperti ini, jelas etika telah mengantarkan seorang profesional untuk dapat mengimplikasikan keadilan, khususnya dalam membina hubungan dengan pihak-pihak yang akan berhubungan dengan perusahaannya. 

c. Etika membuat Penyandang Profesi di Era Global Memiliki Kebebasan Menjalankan Profesinya 
Prinsip otonomi diberlakukan bagi setiap penyandang profesi, karena seorang profesional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya. Di lain pihak, penyandang profesi tetap memiliki kebebasan dalam mengemban profesinya, termasuk dalam mewujudkan kode etik profesinya itu. Dalam situasi konkrit, kode etik adalah pegangan umum yang mengikat setiap anggota, dan suatu pola bertindak yang berlaku bagi setiap anggota profesi. Tetapi pelaksanaan dan perwujudannya dalam tugas konkrit yang dihadapi setiap anggota, tetap berlangsung dalam iklim kebebasan setiap anggota. Artinya, dengan adanya pegangan kode etik profesi bagi penyandang profesi, setiap anggota profesi memiliki kebebasan untuk memutuskan apa yang terbaik untuk dijalankan dalam situasi dan tugas konkrit yang dihadapinya. Berikut dikemukakan bahwa : Prinsip Otonomi menuntut organisasi profesi secara keseluruhan bebas dari campur tangan yang berlebihan dari pihak pemerintah atau pihak ±pihak lain manapun juga. Karena anggota profesi itulah yang paling tahu mengenai seluk beluk profesinya, maka tidak pada tempatnya kalau ada campur tangan yang berlebihan dari pihak lain (Keraf 1993 : 51). Sejalan dengan pendapat diatas berikut dikemukan pula bahwa : Profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain (pemerintah, klien, mereka yang bukan anggota profesi) Setiap intervensi yang datang dari luar dianggap sebagai hambatan terhadap otonomi profesional (Utomo, 1992 : 20)

Share:

IDE BISNIS GEN Z MILENEAL DITEMUKAN



 Apa saja kira-kira ide bisnis milenial dan generasi Z yang paling cocok? Generasi milenial lahir tahun 1980-1995 dan gen Z lahir pada 1996-2015. Sebagian besar dari kedua generasi ini mungkin kini sedang berada di usia produktif dan juga tertarik untuk memulai bisnis. Apakah kamu salah satunya? 


Ada banyak orang yang tidak berani terjun ke dunia bisnis karena menurutnya itu sulit. Hal yang paling sulit adalah mencari tahu bagaimana cara menemukan ide bisnis yang kreatif dan berbeda dari lainnya. Jika bisnisnya saja unik maka akan mudah dalam mencari konsumen.
Sebenarnya orang-orang yang tidak bisa berbisnis itu karena ada beberapa hal seperti niatnya kurang dan merasa belum siap. Oleh karena itu apabila Anda salah satunya tidak perlu khawatir karena bisa menerapkan beberapa cara berikut ini.

Cara Menemukan Ide Bisnis yang Unik

Sebagai seorang pebisnis harus pandai dalam membaca pasar, mengetahui apa yang pelanggan butuhkan. Jika sudah tahu hal itu bisa menjadi peluang bisnis, akan tetapi jika masih bingung dapat coba cara menemukan ide bisnis yang unik berikut ini:

1. Tahu Permasalahan Diri Sendiri dan Orang Lain

Cara memulai ide bisnis yang pertama adalah dengan mengetahui apa permasalahan orang lain dan diri sendiri. Dengan mengetahui hal ini maka Anda sama saja dengan membaca pasar, jadi mudah dalam menentukan ide bisnis.
Tidak jarang bahwa ide bisnis itu dapat muncul dari pengalaman pribadi atau obrolan-obrolan ringan dengan teman. Masalah tidak hanya muncul dari diri sendiri saja bisa saja dari kerabat Anda yang lainnya. Cobalah untuk mulai memikirkan caranya dan mulai membuka usaha.

2. Belajar Hal Terbaru dari Masyarakat

Cara mencari ide bisnis yang kreatif berikutnya adalah dengan belajar hal baru dari masyarakat. Pola konsumsi masyarakat itu beragam dan terkena pengaruh dari trend yang sedang ada.
Jika ada konsumen membeli sebuah produk maka akan mulai bermunculan produk dari pebisnis lain. Hal ini bisa menjadi salah satu ide bisnis yang cocok untuk Anda terapkan.

Tentu saja jangan meniru 100%, Anda harus membuatnya lebih

menarik. Misalnya sekarang zamannya Boba, Anda bisa

memodifikasinya dengan tambahan buah.

3. Belajar dari Kesuksesan Pengusaha Lain

Sebagai seorang pebisnis pemula tentu saja bisa mencari contoh membuat ide bisnis dari pengusaha lain. Anda bisa mulai belajar dari kesuksesannya. Anda bisa cari pebisnis yang bisa bertahan dalam jangka panjang, belajar banyak dari kisah itu.
Adanya kisah kesuksesan ini tentu bisa menjadi inspirasi untuk menciptakan ide bisnis yang lebih menarik. Anda bisa menerapkan metode ATM dalam mencari ide bisnis yaitu metode amati, tiru dan modifikasi.


4. Memulai dari Keahlian atau Hobi

Contoh ide bisnis ini bisa Anda dapatkan dari kemampuan yang dimiliki atau hobi. Contohnya saja misalnya Anda memiliki hobi membaca buku bisa memulai bisnis dengan menjadi penjual bookmark atau pembatas buku.
Mulailah dari hal-hal yang Anda sukai dan amati itu. Dengan cara ini Anda akan menemukan ide bisnis yang tepat untuk diterapkan. Jika memulai bisnis dari hobi tentu saja Anda akan senang menjalankannya.
Atau Anda lakukan hobi dulu seperti membaca buku untuk bisa menemukan ide bisnis yang tepat. Membaca buku adalah salah satu cara mencari ide bisnis yang tepat untuk pemula baru.

5. Berkunjung ke Pusat Perbelanjaan Atau Pasar

Bagaimana cara menemukan ide kreatif? Salah satunya adalah dengan berkunjung ke pusat perbelanjaan atau pasar. Ada banyak ide bisnis kreatif di sana, jadi Anda bisa mencobanya. Anda bisa mulai dari mengamati bisnis apa yang sedang ramai sekarang.
Ada banyak cara menemukan ide bisnis kreatif dan inovatif di zaman sekarang karena sudah serba digital. Setelah menemukan ide bisnisnya Anda juga harus memikirkan bagaimana strategi penjualan agar meningkat.


Simaklah beberapa idenya berikut ini!

Rekomendasi Ide Bisnis Milenial dan Generasi Z

Sebagai generasi yang hidup di saat teknologi sudah mulai maju, milenial dan gen Z seharusnya memiliki lebih banyak kesempatan untuk membuka usaha dengan lebih mudah. Berikut beberapa usaha yang bisa dilakukan dengan modal kecil:

1. Bisnis Fashion

Produk fashion sangat beragam mulai dari baju, celana, tas, sepatu, topi, dan aksesori lainnya. Selain banyak pilihannya, produk fashion juga merupakan salah satu yang paling umum dijual dengan sistem reseller maupun dropshipper sehingga bisa dilakukan meskipun dengan modal yang minim.

Mulailah bisnis dari satu kategori dulu agar lebih mudah. Misalnya kategori pakaian wanita, pakaian anak, aksesori wanita, pakaian kasual, pakaian formal, sepatu wanita, dan masih banyak lagi pilihan lainnya.

2. Katering

Ide bisnis milenial yang kedua bergerak dalam bidang kuliner, yaitu katering. Bisnis ini juga bisa kamu mulai dengan modal yang minim karena bahan makanan bisa dibelanjakan dari uang muka yang biasanya dibayarkan pelanggan.

Pilihan katering juga kini semakin beragam tidak hanya untuk acara tertentu, tapi ada juga katering sehat dan katering diet yang populer. Jenis katering ini bahkan bisa dijual dengan harga yang lebih mahal.

3. Camilan

Selain makanan utama, kita juga butuh camilan untuk sehari-hari. Bisnis yang satu ini juga bisa dilakukan dengan modal yang minim. Selain itu, camilan juga mudah dijual secara online.

Saat ini camilan tradisional bisa dimodifikasi dan dijual dengan packaging yang lebih unik sehingga daya tariknya lebih tinggi. Selain itu, ada juga pilihan camilan sehat yang memiliki peminatnya sendiri.


4. Jasa Foto Produk

Semakin banyak pelaku bisnis online, jasa foto produk pun semakin dibutuhkan. Ada banyak memang bisnis online yang tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan foto katalog. Padahal, ini merupakan salah satu hal penting dalam bisnis online.

Maka dari itu, bisnis jasa foto produk bisa jadi pilihan yang potensial. Bisnis ini cocok untuk kamu yang punya hobi dalam bidang fotografi.

5. Social Media Management

Selain tidak sempat foto produk, ada banyak juga bisnis yang ingin merambah pasar online tapi kesulitan mengurus media sosialnya. Tanpa promosi yang gencar di media sosial, tentu akan sulit bagi sebuah bisnis untuk bersaing.

Jika kamu memiliki kemampuan dalam mengurus media sosial dengan baik, cobalah untuk menawarkan jasa social media management kepada para pelaku usaha tersebut. Jasa ini juga bisa sama lakunya seperti jasa foto produk.

6. Pembuatan Konten

Jasa lain yang bisa kamu tawarkan adalah jasa pembuatan konten. Jika kamu memiliki kemampuan dalam bidang penulisan, kamu bisa menerima jasa menerima jasa content writing atau copywriting.

Apabila memiliki kemampuan dalam bidang pembuatan video, kamu bisa menawarkan jasa pembuatan atau editing video.

7. Thrift Shop Online

Thrift shop yang menjual barang bekas kini juga semakin banyak bermunculan.

Thrifting memang bisa menjadi aktivitas yang melelahkan karena harus mencari barang layak pakai di antara banyak barang yang tidak semua kondisinya masih bagus. Hal ini lah yang membuat banyak orang lebih memilih berbelanja di thrift shop online.

Cobalah untuk berburu pakaian bekas layak pakai di pasar baju bekas. Setelah itu, cuci dan setrika baju agar bisa difoto dengan bagus dan tawarkan secara online.

8. Kursus Privat

Ide bisnis generasi milenial yang satu ini bisa kamu lakukan tanpa modal sama sekali. Cocok untuk kamu yang suka mengajar dan berbagai ilmu dengan banyak orang. Jenis kursusnya bisa disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki, misalnya kursus musik, pelajaran sekolah, bahkan hingga mengaji.

Coba tawarkan kursus online yang pelaksanaannya lebih efisien dari segi waktu dan agar memungkinkan kamu untuk memiliki murid yang jarak tinggalnya jauh.

9. Party Planner

Milenial dan generasi Z yang punya kreativitas tinggi sangat cocok dengan bisnis satu ini. Bisnis yang merupakan skala kecilnya dari event organizer ini tidak membutuhkan modal besar untuk memulainya.

Umumnya party planner menangani acara private dengan tamu yang tidak banyak seperti bridal shower, baby shower, hingga ulang tahun.

10. Bisnis Balon Dekor

Ini merupakan versi lebih sederhana dari bisnis sebelumnya. Sejak dulu memang balon identik dengan dekorasi pesta, tapi jika diperhatikan lagi, saat ini bentuk balonnya semakin beragam dan estetik.

Selain menjual balon untuk dekorasi, kamu juga bisa menawarkan parcel balon. Ini menjadi salah satu alternatif hadiah kekinian untuk berbagai kesempatan seperti ulang tahun, kelulusan, dan masih banyak lagi.

11. Buket

Selain parcel balon, buket juga tentunya masih menjadi pilihan hadiah untuk berbagai kesempatan hingga saat ini. Bukan hanya buket bunga yang populer, tapi ada juga buket lainnya seperti buket uang dan makanan. Ini bisa jadi salah satu ide bisnis milenial yang potensial dan tentu tidak perlu modal yang terlalu besar.

Modal awal dibutuhkan untuk membuat beberapa sampel buket. Selanjutnya modal didapatkan dari pembayaran pelanggan karena buket ini dibuat dengan sistem pre-order.

12. Minyak Esensial

Minyak esensial memiliki banyak manfaat langsung maupun tidak langsung pada kesehatan. Peminatnya semakin tinggi, bahkan anak muda pun banyak yang menggunakannya. Kebanyakan orang menggunakannya sebagai aromaterapi.

Umumnya minyak esensial ini dijual bersama dengan diffuser agar aroma minyak tersebut bisa menyebar ke seluruh ruangan.

13. Case Handphone Custom

Seiring dengan semakin banyaknya pengguna ponsel, bisnis case handphone pun semakin berkembang pesat. Kita bahkan kini bisa menemukan case dengan harga yang sangat murah. Maka dari itu, modal untuk bisnis ini pun tidak harus besar.

Biasanya penjual case handphone menawarkan berbagai desain menarik yang bisa diterapkan untuk semua tipe handphone.

14. Jasa Bersih-Bersih Rumah

Banyak orang yang tidak sempat untuk membersihkan rumah tapi belum merasa membutuhkan ART. Biasanya orang tersebut akan lebih memilih menggunakan jasa ini secara berkala.

Jasa satu ini juga bisa dengan mudah ditawarkan melalui media sosial. Kamu bisa memulai bisnis ini dengan membeli beberapa set alat bersih-bersih dan bekerja sama dengan beberapa tenaga kerja yang profesional dalam bidang cleaning service ini.

15. Personal Shopper

Ide bisnis milenial selanjutnya adalah jasa personal shopper. Memang belanja bukan hal sepele dan membutuhkan waktu untuk melakukannya.

Jasa personal shopper dibutuhkan oleh orang-orang yang tidak memiliki waktu untuk belanja seperti pekerja kantoran atau ibu rumah tangga yang memiliki anak kecil. Bagi kamu yang suka shopping, tak ada salahnya untuk mencoba bisnis yang satu ini.


16. Jasa Titip

Selain personal shopper, ada juga bisnis jastip atau jasa titip yang sebenarnya memiliki prinsip sama, yaitu kamu membelanjakan produk yang dibutuhkan oleh pelanggan.

Bedanya adalah biasanya personal shopper berbelanja sesuai dengan daftar yang diberikan pelanggan, sedangkan jastip biasanya hanya perlu belanja barang yang sudah ditawarkan oleh jastip tersebut, tapi ada juga jastip yang mungkin bersedia membelanjakan barang sesuai permintaan pelanggan.

17. Desain Grafis

Ide bisnis selanjutnya masih dalam bidang jasa, yaitu jasa desain grafis. Ini bisa menjadi peluang bisnis para milenial yang memiliki kemampuan desain.

Pekerjaan sebagai graphic designer freelance ini sangat cocok untuk kamu para milenial yang suka bepergian dan ingin dapat bekerja dari mana saja.

18. Hias Mahar

Mahar atau seserahan untuk lamaran dan pernikahan biasanya dihias dengan cantik.

Ternyata menghias mahar ini butuh ketelitian yang tinggi sehingga banyak calon pengantin yang tidak sempat melakukannya sendiri dan memilih untuk menggunakan jasa ini. Bisnis satu ini sangat cocok bagi kamu yang suka dengan dekorasi dan kerajinan tangan.

Umumnya mahar yang sudah dihias ini juga dijual beserta isinya. Bebaskan pelanggan untuk dapat memilih sendiri isi dari mahar atau lebih baik lagi jika membiarkan mereka membelinya sendiri.

19. Make Up Artist

Make up artist atau MUA adalah bisnis jasa yang cocok bagi kamu yang memiliki hobi dalam bidang make up. Modal yang dibutuhkan yang tidak terlalu besar, yaitu cukup dengan peralatan make up dan kemampuan merias.

Harga peralatan make up memang beragam, mulailah dengan dengan yang harganya terjankau. Seiring waktu kamu bisa menambahkan peralatan lain dengan harga yang lebih tinggi agar hasil make up juga semakin bagus.

20. Hadiah Wisuda

Momen wisuda adalah momen membahagiakan bagi siapa pun yang menjalaninya. Biasanya orang-orang akan memberikan hadiah untuk orang yang sedang merayakan kelulusannya tersebut.

Ide bertema wisuda bisa jadi salah satu ide bisnis yang potensial untuk para milenial yang tentunya paham dengan selera anak muda saat ini.

21. Jual Skin Care dan Make Up

Bisnis yang satu ini juga sayang untuk dilewatkan karena peminatnya semakin hari semakin banyak saja. Sama halnya seperti menjual produk fashion, produk kecantikan juga umum dijual oleh reseller hingga dropshipper. Tidak perlu memikirkan soal produksi, kamu bisa langsung berjualan brand yang sudah ada di pasaran.

Penjual produk perawatan kulit sebaiknya memahami tentang berbagai permasalahan kulit dan solusinya sehingga bisa menawarkan produk yang tepat pada setiap pelanggan. Tidak sulit kok mempelajarinya, biasanya setiap brand juga sudah memberikan penjelasan rinci tentang bahan aktif produk dan kegunaannya.

Itu dia berbagai ide usaha untuk milenial dan gen Z yang bisa dicoba. Semuanya tidak membutuhkan modal yang besar, bahkan ada yang tidak membutuhkan modal uang sama sekali. Intinya kamu harus bisa memanfaatkan waktu dan skills yang dimiliki dengan sebaik mungkin dalam merintis bisnis ini.

Sumber :

https://www.webnesia.co.id/informasi-bisnis/ini-dia-21-ide-bisnis-milenial-dan-gen-z-dengan-modal-kecil/

https://kumparan.com/topic/pengusaha

Share:

Recent Posts